Sabtu, 28 September 2013

Hembusan Waktu

Dia melangkah
Begitu kasatmata bertingkah
Dia berjalan
Begitu dekat dengan bualan

Dia menari-nari
Di sekelilingku, ya, dia menari-nari
Dia terbang, lalu hinggap
Di bahu insan fana ini

Kadang ia pergi, kadang ia datang
Kadang ia duduk diam, kadang ia lari luntang-lantang
Kadang ia berbicara, kadang ia membisu
Kadang ia tertawa, menangis, marah, dan terharu

Bagaikan setitik embun pagi
Dia menyegarkan
Bagaikan buaian kasih sayang
Dia dibutuhkan

Dia bermasa lalu, bermasa sekarang, dan bermasa depan
Dia secerah langit biru, sekelam langit abu-abu
Dia meringkuk di sampingmu seraya terus berjalan
Membisikkan rahasia kehidupan, dia terus berhembus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar