Selasa, 31 Desember 2013

18 Jam Menuju 2014

Waktu berlari, aku merangkak. Waktu berjalan, aku terkapar. Waktu berhenti, aku hilang.

Kurasa kami selalu berlomba, tetapi hasilnya selalu sama. Aku tak bisa menyamai Waktu. Aku selalu tanpa daya melawannya. Memang aku ini, kita ini hidup di dalam waktu. Apakah karena itu aku selalu merasa Waktu jauh lebih cepat daripada diriku?

Di kala perlombaan itu, kusadari bahwa tahun ini sangat dinamis. Terlalu banyak hal yang terjadi di luar dugaanku. Terlalu banyak tawa dan tangisan yang kuutarakan pada langit. Terlalu banyak seruan kebahagiaan dan ratapan yang kukumandangkan pada angkasa. Terlalu banyak rahasia hati yang kubisikkan pada Tuhan.

Kadang, aku tertidur dibawa Waktu. Aku terhanyut di dalam suasana, aku dibutakan oleh berbagai aroma manis nan harum bumbu-bumbu kehidupan. Kemudian, ada satu titik di mana aku terbangun, diasadarkan dari mimpi. Aku kembali ditarik dan dituntun ke jalan yang lurus dan tidak selalu mulus. Tidak selalu mulus, ya, itulah yang memberi warna di hidup ini, di waktu-waktu ini.

Tahun ini begitu dinamis. Banyak hal yang terjadi lebih dari yang kuminta. Banyak hal yang terjadi lebih dari yang kukira. Namun, yang terindah adalah Tuhan selalu memampukanku melewati semua itu. Tuhan selalu menopangku dan menuntunku.

Berbagai peristiwa melanda, lika-liku pikiranku membentuk bermacam-macam pandangan baru dan kesadaran baru. Semua itu tak lepas dari bimbingan-Nya. Semua itu tak lepas dari anugerah-Nya. Semua itu tak lepas dari kedaulatan-Nya.

Kepada orang-orang yang kusakiti, aku minta maaf. Sengaja atau tidak sengaja, terpaksa atau tidak terpaksa, aku menyesal atas semua perlakuan kejiku itu.

Kepada sahabat-sahabat yang telah melewati tahun 2013 ini bersamaku, aku doakan yang terbaik untuk kalian semua. Kiranya tali persahabatan ini tidak akan kendur dimakan waktu, malah justru dipererat seiring berjalannya waktu.

Kepada orang tuaku yang selalu mendoakanku, kalian tak tergantikan.

Kepada Tuhan yang selalu menuntunku, tanpa pertolongan-Mu, tanpa bimbingan-Mu, aku tidak akan meyadari kasih setia-Mu padaku. Terima kasih Tuhan atas seluruh anugerah-Mu, pahit manis kehidupan sepanjang tahun 2013 ini.

Aku berdiri di sini, 18 jam menuju tahun 2014. Tuhan, kuserahkan tiap detik berikutnya kepada-Mu.

Soli Deo Gloria...